Ternyata Ini Alasan Kenapa Ban MotoGP Ditutup Sebelum Balapan Dimulai!

aufaproject

Para pecinta MotoGP pasti sering memperhatikan motor para pembalap. Salah satu hal yang menarik dari motor para pembalap, ialah ban motornya yang ditutupi dengan kain. Mungkin banyak yang mengira, hal itu dilakukan untuk melindungi ban dari kotoran. Namun perkiraan itu salah, ternyata inilah alasan kenapa ban MotoGP ditutup sebelum balapan dimulai:

Alasan Sebenarnya Kenapa Ban MotoGP Ditutup Sebelum Balapan Dimulai

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mungkin banyak orang yang berpikir bahwa ban motor pembalap ditutup supaya tidak kotor. Namun pemikiran tersebut salah, karena bukan itu alasan ban motor para pembalap ditutup. Ternyata alasan yang sebenarnya adalah untuk menjaga suhu ban motor tersebut.

Lalu fakta lainnya ialah ban motor bukan ditutup dengan kain biasa, melainkan sebuah selimut. Selimut yang digunakan merupakan selimut khusus, yang dikenal juga dengan tyre warmer. Sesuai namanya, selimut ini berfungsi untuk menghangatkan ban. Tujuan dari penghangatan ban ini adalah supaya pembalap bisa melaju lebih optimal.

Ban yang sudah dipanaskan, akan lebih optimal dan menyatu dengan aspal sirkuit. Jadi pembalap akan merasa lebih nyaman, ketika proses balapan. Biasanya selimut ban ini akan menghangatkan ban, hingga suhu 90 derajat Celcius. Namun menurut para ahli motor balap, suhu tersebut masih kurang.

Ban setidaknya harus berada di suhu 120 derajat Celcius. Jadi untuk meningkatkan suhunya, motor harus digunakan lebih dulu. Setidaknya pembalap harus melewati 1 lap, supaya ban bisa mencapai suhu 120 derajat Celsius. Jika sudah mencapai suhu tersebut, maka bisa dipastikan ban dalam kondisi yang sangat bagus untuk balapan.

READ  Video Full Race MotoGP Styria 2021 Sirkuit Red Bull Ring Austria » Median Sport

Apa Hal yang Akan Terjadi Jika Ban Tidak Ditutup?

Setelah mengetahui alasan yang sebenarnya, mungkin banyak bertanya apa yang akan terjadi jika ban nya tidak ditutup? Jawabannya ialah ban akan dalam kondisi yang tidak optimal. Kondisi ini bisa mengakibatkan pembalap menjadi tidak nyaman, dan akhirnya mempengaruhi performanya.

Jika suhu ban terlalu dingin atau kurang dari 120 derajat Celcius, maka motor akan lebih susah untuk dikendarai. Ban motor akan seperti tidak menyatu dengan aspal, dan akhirnya pembalap akan susah untuk mengendalikan motornya. Maka dari itu, sangat penting untuk menyesuaikan suhu ban, dengan suhu aspal sirkuit yang panas.

Tidak Boleh Menggunakan Tyre Warmer Secara Berlebihan

Meski ban harus dihangatkan, namun penggunaan tyre warmer yang berlebihan juga tidak baik. Bahkan beberapa ahli motor balap menyebut, tyre warmer bisa menjadi penyebab ban rusak. Pasalnya ban dihangatkan hingga terlalu panas, dan merusak karet yang merupakan bahan utama ban.

Seperti yang diketahui, karet bisa meleleh di suhu yang terlalu panas. Maka dari itu, ban motor balap tidak boleh terlalu panas. Untuk menghindari ban yang terlalu panas, biasanya pihak pengurus akan menggunakan timer atau pengatur waktu. Tidak cuma itu, pihak pengurus motor juga akan selalu memeriksa suhu ban.

Biasanya tyre warmer digunakan selama 10 jam, atau dari pagi hingga malam hari. Beberapa ahli motor balap menyarankan, supaya setidaknya tyre warmer digunakan selama satu jam sebelum balapan dimulai. Jika kurang dari itu, maka biasanya suhu ban masih terlalu dingin dan akhirnya kurang optimal.

Sekarang sudah tahu bukan alasan kenapa ban MotoGP ditutup sebelum balapan dimulai? Ternyata hal itu berhubungan dengan suhu ban, bukan dengan masalah kebersihan. Sistem penutupan ban ini tidak hanya pada motor, namun juga diterapkan di mobil balap. Tujuannya pun sama, yakni untuk mengoptimalkan suhu ban.

READ  Marc Marquez Tercepat FP1 » Median Sport

 

Artikel Terkait

Bagikan: