MotoGP merupakan ajang balap motor yang sering diselenggarakan di berbagai negara. Seperti yang telah banyak orang ketahui, ajang balap ini diikuti oleh beberapa tim balap, seperti tim satelit dan tim pabrikan. Lalu, apa perbedaan tim satelit dan pabrikan MotoGP? Simak ulasan dibawah ini untuk mengetahui perbedaan antara keduanya:
1. Merk Motor yang Dipakai
Lalu apa perbedaan tim satelit dan pabrikan MotoGP yang pertama? Perbedaan yang mudah dilihat ialah terletak pada merk dan spek motor yang dipakai. Motor yang dipakai oleh tim pabrikan dibuat oleh pabrikan merk motor tim tersebut. Berbeda dengan tim pabrikan, tim independen atau satelit tidak memiliki motor, sehingga harus menyewa.
Tim pabrikan dimiliki oleh pemilik merek motor ternama, seperti Honda, Ducati, Suzuki, Yamaha dan masih banyak lagi. Sehingga, dari hal ini dapat diketahui bahwa tim pabrikan tentu memiliki budget yang tinggi. Dengan demikian, tim pabrikan dapat merekrut pembalap terbaik dunia dan dapat memiliki teknologi terbaru.
Tim satelit, sangat berbeda dengan tim pabrikan yang jelas memiliki banyak keunggulan. Biasanya motor yang digunakan pembalap dari tim satelit merupakan motor yang lebih tua dari tim pabrikan. Dari segi budget pun tidak sebesar tim pabrikan, dengan keterbatasan dana tersebut tentu akan sulit jika hendak merekrut pembalap terbaik.
2. Struktur Tim
Tim pabrikan biasanya akan melibatkan banyak personel yang merupakan bagian dari pabrikan itu sendiri. Mulai dari direktur teknik tim, engineer hingga teknisi, sehingga tim ini memiliki jumlah personal yang cukup banyak. Dengan menggunakan struktur tim yang seperti itu, akan mudah bagi tim pabrikan untuk membentuk sebuah anak perusahaan baru lagi.
Sedangkan tim satelit yang merupakan tim independen, tim ini dapat menjadi milik pribadi, sehingga memiliki jumlah personal yang lebih sedikit. Hal ini dapat berdampak pada pekerjaan masing-masing personal dalam tim akan menjadi lebih banyak. Selain itu, akan lebih sulit dalam meminimalisir kesalahan yang mungkin saja dapat terjadi.
Meskipun demikian, jika kru dalam tim satelit mampu bekerja lebih keras dan tugas-tugas dikerjakan dengan bagus. Bukan tidak mungkin bagi tim satelit untuk bisa mengembangkan tim yang mampu bersaing dengan tim pabrikan.
3. Sumber Dana
Tim pabrikan mempunyai sumber dana yang berasal dari anggaran perusahaan melalui divisi racing yang dimilikinya. Selain itu, dengan banyak keunggulan yang dimiliki oleh tim pabrikan, tentu akan dilirik oleh banyak sponsor. Dari sponsor tersebut, juga dapat dijadikan sebagai sumber dana.
Meskipun memiliki keunggulan yang lebih sedikit, tidak membuat para sponsor menutup mata untuk tim satelit. Selain dari sponsor, sumber dana tim satelit didapatkan dari dana pribadi dan dana subsidi dari penyelenggara.
Dengan sumber dana tim satelit yang terbatas, mengharuskan tim tersebut untuk dapat menghemat budget yang dikeluarkan. Sehingga, akan sulit juga bagi tim ini untuk mendapatkan keunggulan dari berbagai sudut, termasuk dari segi spek motor.
4. Support dan Development
Perbedaan yang terakhir terletak pada support dan development masing-masing tim. Pembalap dari tim pabrikan akan memperoleh motor dengan mesin dan teknologi yang terbaru. Keluhan dari para pembalap juga dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk tim engineer tim pabrikan.
Menariknya lagi, pengembangan mesin yang dilakukan disesuaikan juga dengan masukan dari pembalap. Perbaikan spare part yang dilakukan setelah pembalap jatuh pun dapat dengan leluasa dilakukan oleh tim yang bersangkutan.
Tim satelit, biasanya menjalin kerja sama dengan tim pabrikan untuk beberapa musim. Paket yang ditawarkan berupa mesin dan sasis yang tentunya tidak lebih bagus dari yang dipakai tim pabrikan sendiri.
Itulah perbedaan antara dua tim yang sering ikut dalam ajang MotoGP. Jadi bagaimana? Sudah tahu apa perbedaan tim satelit dan pabrikan MotoGP?.